Ticker

6/recent/ticker-posts

Macam-Macam Gangguan dan Kelainan pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat dan nutrisi ke dan dari sel. Sistem peredaran darah berperan penting dalam kehidupan manusia.

Peredaran darah pada manusia disebut peredaran darah ganda atau rangkap. Hal itu dikarenakan setiap sekali beredar ke seluruh tubuh darah melewati jantung sebanyak dua kali.

Sistem peredaran darah bekerja dengan cara mengirim darah, oksigen, dan nutrisi ke seluruh tubuh. Jika aliran darah ke bagian tubuh tertentu berkurang, bisa mengakibatkan berbagai gejala akibat gangguan pada sistem peredaran darah.


Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah sering dijumpai pada seseorang. Beberapa penyebab kelainan tersebut bisa karena faktor keturunan (genetik), kerusakan pada sistem peredaran darah, dan faktor-faktor lain.

Berikut rangkuman tentang macam-macam kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia, dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id

Gangguan sistem peredaran darah dikelompokkan menjadi dua yaitu gangguan pada komponen darah dan gangguan pada organ peredaran darah.

Gangguan pada Komponen Darah

Ada beberapa gangguan pada komponen darah yaitu: anemia, leukemia, thalasemia, dan AIDS.

1) Anemia

Anemia biasa dikenal dengan kurang darah. Penyebab anemia yaitu kekurangan haemoglobin (Hb), kekurangan zat besi (Fe), atau kekurangan sel darah merah. Kadar Hb normal adalah 12-16% dari sel darah merah. Jumlah sel darah merah normal 5 juta/mm3. Kekurangan sel darah merah dapat dikarenakan cacingan yaitu ada cacing tambang dalam darah, atau terkena penyakit malaria. Penurunan Hb dapat terjadi karena penyakit demam berdarah.

2) Leukimia

Leukimia biasa disebut kanker darah. Leukimia disebabkan jumlah sel darah putih berlebihan, hal ini karena jaringan yang semestinya memproduksi sel darah merah justru memproduksi sel darah putih. Sehingga tidak hanya kuman yang diserang tapi juga sel darah merah juga diserang, sehingga penderita mengalami anemia akut yang dapat menyebabkan kematian. 

3) Thalasemia

Thalasemia merupakan penyakit keturunan (genetis). Tubuh penderita tidak dapat memproduksi haemoglobin dan sel darah merah, yang berakibat mengalami anemia.

4) Hemofilia

 Hemofi lia merupakan penyakit keturunan (genetis), yaitu tubuh tidak dapat menjalankan fungsi proses pembekuan darah. Akibatnya dengan adanya luka maka darah akan mengucur terus menerus dan berujung pada kematian. Satu luka saja dapat menyebabkan kematian.

5) AIDS

Acquired Immunodefi ciency Syndrome (AIDS) yaitu penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodefi ciency Virus) yang menyerang sel darah putih. Akibat kekebalan tubuh tidak berfungsi, maka penderita ini mudah terkena penyakit walaupun pada tingkat serangan yang ringan dan dapat menyebabkan kematian.  Penyakit ini ditularkan lewat darah, misal pemakaian jarum suntik yang terkontaminasi HIV atau transfusi darah yang mengandung HIV, dan hubungan seksual.

Gangguan pada Organ Peredaran Darah

1) Penyakit Jantung

 Gangguan pada jantung akan berakibat kerja memompa terganggu, sehingga proses aliran darah juga terganggu. Hal ini dapat disebabkan karena kelebihan kolesterol. Kelebihan kolesterol ini akan menyumbat pembuluh nadi, sehingga kerja jantung akan lebih berat dan peredaran darah terganggu. Konsumsi makanan berkolesterol atau orang yang berbadan gemuk memiliki resiko ini. Gejala gangguan ini dada terasa nyeri, sesak, dan cepat lelah.

2) Varises

Varises adalah pelebaran pembuluh balik (vena). Bila pelebaran ini terjadi pada vena dekat anus disebut ambein atau wasir.

3) Tekanan Darah Rendah

Yaitu tekanan darah di bawah normal. Gejalanya pusing, lesu, penglihatan berkunang-kunang, dan mudah pingsan. Penyebabnya antara lain berkurangnya volume darah akibat pendarahan atau karena muntaber.

Seseorang dengan tekanan darah rendah ringan mungkin mengalami kelelahan , pingsan, atau pusing.

Bentuk yang lebih parah dari tekanan darah rendah dapat mengganggu aliran darah yang kaya oksigen ke organ utama tubuh, termasuk otak. Jika ini terjadi, seseorang mungkin merasa mengantuk, bingung, atau pusing. Dalam kasus yang serius, ini dapat berkembang menjadi kerusakan jantung atau otak.

4) Tekanan Darah Tinggi

Yaitu tekanan darah di atas normal. Gejala yang umum adalah pusing. Penyebabnya antara lain penyempitan pembuluh nadi, misal adanya kolesterol yang berlebih, kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, dan stress.

Jika tidak ditangani, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi dan, akhirnya, menimbulkan masalah kesehatan yang serius, seperti:

Serangan jantung . Penyumbatan aliran darah yang kaya oksigen ke bagian jantung, mencegah bagian jantung tersebut mendapatkan oksigen.

Stroke . Sebuah Stroke terjadi ketika ada hambatan aliran darah yang kaya oksigen ke otak, menyebabkan sebagian dari otak tidak mendapatkan oksigen.

Gagal jantung . Kegagalan jantung untuk memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh, yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan pada pembuluh darah.

Penyakit arteri perifer . Ini adalah penyempitan pembuluh darah selain yang memasok jantung atau otak, paling umum di kaki. Aliran darah ke bagian tubuh itu terpengaruh.

Aneurisma . Sebuah aneurisma merupakan pengembangan dari tonjolan abnormal pada dinding pembuluh darah, yang dapat menekan organ lain, aliran darah blok, atau akhirnya meledak.

Penyakit ginjal kronis . Penyakit ginjal dapat disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah di ginjal, sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

5) Sklerosis

Sklerosis adalah gangguan pengerasan pembuluh nadi yang disebabkan adanya pengendapan lemak dan kapur. Pembuluh nadi yang mengeras berarti mengurangi kelenturan (elastisitas), mengakibatkan aliran darah terganggu dan tekanan darah meningkat. Naiknya tekanan darah bila terjadi pada pembuluh otak, dapat menyebabkan stroke, dan dapat menyebabkan kematian bila sampai pembuluh darah pada otak pecah.

Selamat belajar.

Posting Komentar

0 Komentar